Dalam pemakaman Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, Mayor Jenderal Mohammad Abd al-Karim Al-Ghamari, pemimpin gerakan Ansar Allah, Sayyid Abdul-Malik Al-Houthi, menegaskan bahwa Yaman tetap berada dalam status siaga penuh dan siap untuk melanjutkan bahkan meningkatkan operasi militernya jika Israel kembali melakukan aksi genosida, blokade, atau kelaparan terhadap rakyat Palestina.
Sayyid Abdul-Malik Al-Houthi menyatakan bahwa kehadiran massal publik dalam pemakaman Al-Ghamari adalah bukti nyata tekad rakyat Yaman, menekankan bahwa “posisi teguh ini memiliki implikasi yang sangat penting.”
Beliau menyoroti bahwa syahid Al-Ghamari adalah perwujudan sejati dari iman mendalam rakyat Yaman, menekankan inisiatif pribadi yang luar biasa dan kesiapannya untuk berada di garis depan dalam melaksanakan semua tugas militernya.
Sayyid Abdul-Malik Al-Houthi menegaskan bahwa rakyat Yaman telah bertindak dengan kehormatan dan arahan yang jelas, menunjukkan kebijaksanaan dan tanggung jawab yang besar, dan menggambarkan konfrontasi mereka selama periode konflik dua tahun terakhir sebagai “sangat sengit.”
Sebaliknya, beliau menegaskan bahwa mereka yang mendukung pendudukan Israel telah bertindak memalukan, dan aib tersebut akan selalu melekat pada mereka.
Beliau juga mencatat bahwa sikap banyak angkatan bersenjata Arab dan Islam sering ditentukan oleh perhitungan berlebihan terhadap kekuatan musuh, namun menegaskan bahwa “kondisi sulit dan ketimpangan kemampuan tidak pernah cukup untuk memengaruhi tekad atau posisi kami.”
Sayyid Abdul-Malik Al-Houthi memuji kemajuan berkelanjutan dan meningkat dalam setiap tahap sebelumnya, dari sepuluh tahun konfrontasi hingga putaran konflik saat ini, dengan peningkatan konsisten dalam kinerja militer, pembangunan kemampuan, serta akumulasi pengalaman dan pelajaran yang berharga.
Beliau menekankan bahwa Yaman adalah negara Arab terdepan dalam produksi dan manufaktur militer, dengan industri domestik yang kini menghasilkan segala sesuatu mulai dari pistol dan senapan Kalashnikov, hingga artileri, senapan sniper, drone, dan rudal.
Beliau juga merayakan pencapaian besar dengan merekrut dan melatih lebih dari satu juta pejuang, menegaskan bahwa upaya perekrutan dan pelatihan ini terus berjalan dengan momentum tinggi.
Menyinggung wilayah di luar Yaman, Sayyid Abdul-Malik Al-Houthi menegaskan bahwa meski ada kesepakatan di Lebanon, musuh Israel tetap melanjutkan pelanggaran, pengkhianatan, dan serangan kriminal harian.
Beliau kemudian menyoroti perkembangan di Gaza, menyatakan bahwa “Israel membunuh rakyat Palestina setiap hari, melanggar setiap janji dan kesepakatan, dan tidak memiliki nilai, kejujuran, atau integritas.”
Sumber berita: Al Mayadeen
Sumber gambar: Palestine Chronicle