Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, bahwa mereka telah sepenuhnya memenuhi ketentuan kesepakatan pertukaran tawanan dengan menyerahkan seluruh warga Israel yang masih hidup serta jenazah yang berhasil ditemukan.
Dalam pernyataan di akun resminya di X, Al-Qassam menegaskan bahwa sebagian jenazah lainnya belum dapat dievakuasi karena masih tertimbun reruntuhan dan memerlukan peralatan khusus, seraya menambahkan bahwa mereka terus berupaya menuntaskan proses evakuasi seluruh jenazah.
Pernyataan tersebut disampaikan menjelang penyerahan dua jenazah tawanan Israel di Gaza pada pukul 22.00 waktu setempat, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan dalam Operasi Badai Al-Aqsa.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sedang menuju ke lokasi di Gaza untuk menerima jenazah beberapa warga Israel yang tewas selama pertempuran.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan telah menerima 45 jenazah warga Palestina yang diserahkan oleh pasukan Israel melalui ICRC, sehingga total jenazah yang diterima hingga kini mencapai 90 orang.
Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebut bahwa tim medis terus melakukan identifikasi dan pemeriksaan forensik sebelum menyerahkan jenazah kepada keluarga masing-masing. Kementerian juga menegaskan bahwa para tenaga kesehatan tetap menjalankan tugas kemanusiaan mereka di tengah keterbatasan peralatan dan kondisi kerja yang berat, demi menjaga martabat manusia, baik dalam hidup maupun setelah wafat.
ICRC menyerukan kepada seluruh pihak agar memastikan penanganan jenazah dilakukan secara bermartabat dan sesuai hukum kemanusiaan internasional, sebagai bagian dari pelaksanaan gencatan senjata yang masih berlaku.
Namun, pasukan Israel dilaporkan kembali melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan drone di sejumlah wilayah Jalur Gaza, yang menewaskan tujuh warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut laporan Al Mayadeen dan media lokal Palestina.
Media Israel mengakui bahwa militer pendudukan melanjutkan serangan pada Selasa, 14 Oktober 2025, hanya tiga hari setelah gencatan senjata diberlakukan, memicu kembali ketegangan di tengah krisis kemanusiaan yang belum mereda.
Menurut laporan Al Mayadeen dari Gaza, lima warga Palestina gugur akibat serangan drone di kawasan al-Shujaiya, timur Kota Gaza. Serangan lainnya menargetkan kamp pengungsian Halawa di Jabalia al-Balad, utara Gaza, menyebabkan sejumlah warga terluka.
Di Gaza bagian selatan, seorang warga tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan drone di al-Fakhari, timur Khan Younis. Drone Israel juga menjatuhkan bom di sekitar Klinik Aabasan dan Jalan Abu Salah di Aabasan al-Kabira, menimbulkan kepanikan di kalangan warga yang baru mulai kembali ke rumah mereka.
Sumber berita: Al Mayadeen
Sumber gambar: Saba News Agency