Skip to main content

Dalam wawancara eksklusif dengan televisi Al-Alam, tahanan yang baru dibebaskan sekaligus tokoh perlawanan Palestina, Mahmoud Issa, menyampaikan pesan haru kepada rakyat Gaza. Ia menegaskan bahwa penderitaan mereka akan berakhir, sebagaimana masa-masa paling kelam sebelumnya juga berlalu, dan bahwa Gaza akan bangkit dari reruntuhan — dengan kepala tegak, tanpa gentar, betapapun dahsyat agresi yang dihadapi.

Dalam wawancaranya dengan Al-Alam TV, Issa — yang telah menghabiskan lebih dari 33 tahun di penjara Israel, termasuk 14 tahun dalam sel isolasi — mengatakan bahwa pengalaman panjangnya dalam penahanan telah mengajarkannya satu hal: “Segala yang pahit pada akhirnya akan berlalu, dan kesudahan selalu berpihak pada orang-orang yang benar.”

Ia menambahkan, “Perang yang tengah melanda Gaza memang berat dan menyakitkan bagi penduduknya, juga bagi hati siapa pun yang mencintainya. Namun, dengan izin Tuhan, masa-masa ini akan berlalu, dan Gaza akan bangkit dari puing-puing, berdiri tegak sebagaimana selalu ia lakukan.”

Issa menegaskan bahwa Gaza, dengan seluruh kebanggaan rakyatnya, tidak akan pernah hancur. Ia berkata, “Rumah mungkin hancur, para lelaki dan perempuan mungkin gugur, darah mungkin tertumpah, tetapi kebanggaan akan tetap hidup. Gaza akan bangkit kembali untuk membangun dirinya dan jiwa-jiwa setianya yang sejati, serta menuntut hak alaminya: kebebasan, dan lebih banyak kebebasan.”

Dalam penutup wawancara, Issa mengatakan, “Gaza telah memberi kita makna sejati dari kebebasan, dan insya Allah, kitalah yang akan memberikan kembali kebebasan yang layak bagi Gaza.”

Sumber berita: Al-Alam

Sumber gambar: The Palestinian Information Center