Dokumen terbaru Foreign Agents Registration Act (FARA) mengungkap bahwa rezim Israel membayar hingga 4,1 juta dolar AS kepada sebuah firma di Amerika Serikat untuk mengembangkan program realitas virtual (VR) bertajuk “October 7th Experience”. Program ini ditujukan untuk memengaruhi komunitas Kristen Amerika melalui iklan propaganda yang ditargetkan di gereja dan kampus dengan teknik geofencing.
Menurut pengungkapan FARA, firma baru milik aktivis konservatif Chad Schnitger, Show Faith by Works, dijadwalkan menerima lebih dari 3,25 juta dolar dalam jangka waktu lima bulan, dengan tambahan anggaran 835 ribu dolar untuk peralatan dan ekspansi. Firma ini sudah menerima pembayaran awal sekitar 326 ribu dolar pada 18 September, hanya beberapa hari sebelum resmi terdaftar sebagai agen asing di Departemen Kehakiman AS.
Rencana yang diajukan firma tersebut mencakup perekrutan pendeta untuk menulis opini pro-Israel, distribusi “paket sumber daya pastoral” melalui pos, pemanfaatan influencer media sosial untuk liputan yang menguntungkan, produksi iklan televisi, kampanye iklan digital berbasis geofencing di gereja dan kampus, serta penyebaran pesan anti-Palestina yang dioptimalkan melalui SEO di berbagai platform digital.
Selain itu, Show Faith by Works juga akan menggelar tur menggunakan trailer pameran bermerek yang menghadirkan narasi perang Israel melawan perlawanan Palestina Hamas melalui program October 7th Experience.
Bagian “anti-Palestina” dari dokumen tersebut menuding warga Palestina turut berkomplikasi dengan Hamas dalam kepemimpinan, pendanaan, dan operasi militer. Materi itu juga mengeklaim bahwa Palestina menyembunyikan senjata di sekolah dan rumah sakit, merayakan serangan 7 Oktober, dan bahwa tujuan Hamas bersifat “genosida” bukan “berbasis tanah.”
Strategi propaganda itu menekankan bahwa tidak pernah ada negara Palestina, serta menggambarkan pilihan rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan bersenjata sebagai penghambat modernisasi.
Salah satu aspek penting dari rencana kampanye adalah penggunaan geofencing, yakni teknik pemasaran digital yang menciptakan pagar virtual di lokasi tertentu, seperti gereja atau kampus Kristen. Begitu seseorang dengan ponsel memasuki area tersebut, perangkat mereka dapat diidentifikasi dan ditandai melalui layanan lokasi atau data aplikasi. Selanjutnya, iklan pro-Israel akan ditampilkan kepada individu tersebut, bahkan setelah ia meninggalkan area yang dipagari.
Selain kontrak dengan Show Faith by Works, dokumen FARA lainnya juga mengungkap bahwa rezim Israel membayar 14–18 “influencer” sekitar 7.000 dolar untuk setiap unggahan media sosial.
Laporan tambahan menyebutkan mantan manajer kampanye Donald Trump, Brad Parscale, juga menerima sekitar 6 juta dolar untuk mendorong sikap pro-Israel melalui platform seperti ChatGPT dan model bahasa besar (LLM) lainnya.
Sumber berita: Press TV
Sumber gambar: WANA