Agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Minggu dini hari, 28 September 2025, menewaskan sedikitnya 47 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, menurut laporan koresponden Al Mayadeen di wilayah terkepung tersebut.
Sejumlah kawasan Gaza porak-poranda akibat serangan udara Israel yang menghantam permukiman padat penduduk dan lokasi yang menjadi tempat berlindung keluarga pengungsi. Saksi mata menyebutkan bahwa blok apartemen dan kamp pengungsi menjadi sasaran langsung, sementara drone Israel menjatuhkan bom ke arah warga sipil di beberapa titik.
Salah satu target utama adalah Menara Mekkah di Tal al-Hawa, Gaza selatan, yang hancur total setelah digempur jet tempur. Di Gaza timur, sebuah drone quadcopter Israel menjatuhkan bom ke kerumunan warga di Jalan Yafa, menyebabkan sejumlah orang terluka. Serangan juga menimpa sebuah rumah di dekat simpang al-Shaabiya di lingkungan al-Daraj, serta dua rumah di kamp pengungsi al-Shati.
Pesawat tempur Israel turut menyerang rumah-rumah di sekitar toko roti al-Yazji di kawasan al-Nasr dan menggempur sebuah bangunan di lingkungan al-Reis, al-Sabra. Di bagian selatan Jalur Gaza, enam warga Palestina gugur akibat tembakan pasukan Israel di sekitar poros Morag, selatan Khan Younis.
Rumah Sakit al-Awda di al-Nuseirat melaporkan menerima tiga korban jiwa, termasuk seorang anak perempuan, setelah pasukan Israel menyerang warga yang berusaha melarikan diri melalui Jalan al-Rashid. Serangan-serangan ini berlangsung di tengah meningkatnya upaya Israel untuk memaksa pengungsian massal warga Palestina dari Gaza utara.
Di sisi lain, kelompok perlawanan Palestina menegaskan bahwa operasi militer mereka tetap berlanjut meski pengepungan dan serangan udara semakin intensif. Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan berhasil menargetkan sebuah tank Merkava dengan rudal antitank al-Yassin-105 di sekitar Menara Salahhi, Tel al-Hawa. Di lokasi yang sama, satu unit perlawanan menembakkan amunisi antipersonel ke arah pasukan Israel yang berlindung di sebuah rumah serta menghantam kendaraan lapis baja Namer dengan granat berpeluncur roket tandem.
Sehari sebelumnya, al-Qassam melaporkan serangan terhadap tank Merkava menggunakan perangkat Shawaz—proyektil pembentuk ledakan—di dekat lahan pertanian Abu Zur, serta tembakan mortir ke arah posisi tentara Israel. Pada 24 September, al-Qassam juga menegaskan keberhasilan operasi sniper di lingkungan al-Tuffah yang menewaskan seorang prajurit Israel.
Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, turut mengumumkan serangkaian operasi. Mereka menyebut pejuangnya menargetkan sebuah tank Merkava dengan rudal antitank di dekat simpang al-Asil, lingkungan al-Sabra. Pada 26 September, al-Quds melaporkan keberhasilan meledakkan alat peledak antitank yang dipasang sebelumnya di sekitar Rumah Sakit al-Quds, menghancurkan sebuah kendaraan militer Israel. Dalam operasi lain, mereka menyatakan berhasil merebut sebuah drone pengintai Israel yang sedang beroperasi di langit Gaza.
Meski agresi dan pengepungan terus berlangsung, faksi-faksi perlawanan Palestina menegaskan akan melanjutkan operasi dan penyergapan terhadap pasukan Israel di berbagai lini pertempuran. Mereka menekankan bahwa Kota Gaza, yang kini menghadapi serangan paling gencar, tetap akan dipertahankan dari upaya pendudukan dan pengusiran massal warganya.
Sumber berita: Al-Mayadeen
Sumber gambar: BBC