Wakil Presiden sekaligus Kepala Badan Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, mengumumkan bahwa Iran dan Rusia akan menandatangani perjanjian dalam beberapa hari ke depan untuk membangun delapan pembangkit listrik tenaga nuklir, empat di antaranya akan berlokasi di Bushehr.
Eslami menjelaskan bahwa negosiasi dan studi yang diperlukan telah selesai, serta lahan yang dialokasikan untuk pembangunan telah dipersiapkan.
Beliau menambahkan bahwa kunjungan sebelumnya telah dilakukan ke lokasi pembangunan pembangkit tersebut, dan negosiasi mengenai kontrak telah dilaksanakan. Eslami menekankan bahwa perjanjian yang akan ditandatangani minggu ini akan membuka jalan bagi dimulainya fase operasional, termasuk desain, rekayasa, dan prosedur pelengkap.
Terkait hubungan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Eslami mengkritik kegagalan lembaga tersebut untuk mengecam serangan Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran di bawah pengawasannya, dan menilai hal ini mencerminkan pengaruh fraksi destruktif di dalam agensi tersebut.
Kepala Badan Energi Atom Iran menekankan bahwa negaranya selalu mematuhi persyaratan pengawasan dan program yang disetujui oleh IAEA, serta terus menjalankan program nuklir damai. Beliau menjelaskan, “Selama kami merasa bahwa agensi beroperasi secara adil dan undang-undang parlemen baru beserta persyaratannya dipatuhi, kerja sama kami akan tetap berlanjut.”
Eslami tiba di Moskow untuk menghadiri Pekan Energi Atom Dunia, di mana beliau akan bertemu sejumlah pejabat Rusia dan menyampaikan pidato pada pameran khusus yang menandai acara tersebut.
Sumber berita: Al-Mayadeen
Sumber gambar: TRT World