Global Sumud Flotilla menyatakan terjadi “peningkatan mendadak aktivitas udara,” dengan mencatat bahwa “beberapa drone, yang asalnya belum teridentifikasi, terlihat berada di dekat dan mengikuti armada.”
Pihak Global Sumud Flotilla mengatakan insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terkait keselamatan, dan menambahkan bahwa para penyelenggara sedang memantau situasi dengan ketat, “mengutamakan keselamatan semua orang di dalam kapal, serta berkoordinasi dengan mitra untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan ini.”
Komite Internasional untuk Membongkar Blokade Gaza pada Sabtu, 20 September 2025, mengumumkan bahwa Global Sumud Flotilla kini secara kolektif sedang berlayar menuju Jalur Gaza. Menurut komite tersebut, diperkirakan flotilla akan membutuhkan sekitar satu minggu untuk mencapai wilayah Palestina yang diblokade itu.
Total 44 kapal telah berangkat dari pelabuhan Italia, sementara enam kapal tambahan yang saat ini berlabuh di Yunani akan segera bergabung dengan armada.
Perjalanan ini bukan tanpa risiko. Pada 9 September, kapal berbendera Portugal Family Boat dihantam drone Israel, menyebabkan kebakaran yang segera berhasil dikendalikan. Keesokan harinya, kapal berbendera Inggris Alma, kapal terbesar dalam flotilla, juga menjadi sasaran, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Hal ini serupa dengan misi-misi sebelumnya. Ketika kapal Madleen mendekati perairan regional, drone Israel melayang di atasnya dan bahkan menjatuhkan zat kimia yang tidak diketahui ke atas kapal.
Para aktivis di kapal Madleen kemudian ditahan, dibawa ke penjara Israel, dan dideportasi secara paksa ke negara asal mereka.
Perlu dicatat bahwa semua kapal dan misi flotilla ini tidak pernah bersenjata. Tujuan mereka selalu jelas: mematahkan blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa bagi rakyat Palestina.
Sumber berita: Al Mayadeen
Sumber gambar: Quds News Network