Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mengumumkan pelaksanaan dua operasi militer terhadap Israel sebagai bagian dari kelanjutan dukungan mereka untuk Gaza. Juru bicara YAF, Brigadir Jenderal Yahya Saree, menjelaskan bahwa operasi pertama menghantam target sensitif Israel di wilayah pendudukan Yafa (Tel Aviv Metropolitan Area) dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2, sementara operasi kedua menargetkan Bandara Ramon di wilayah Umm al-Rashrash (Eilat), Palestina selatan yang diduduki, dengan pesawat nirawak (drone). Menurut Saree, kedua operasi itu berhasil mencapai sasaran, menyebabkan jutaan pemukim Israel berlarian menuju tempat perlindungan. Ia menegaskan operasi dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina yang menghadapi genosida, kelaparan, dan pengusiran paksa, serta sebagai respons atas agresi terbaru Israel terhadap Yaman. “Kami kembali menyerukan kepada anak-anak bangsa kami untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap saudara-saudara kita di Gaza, yang menghadapi genosida, kelaparan, dan pengusiran paksa,” ujar Saree, seraya memperingatkan bahwa agresi Israel akan meluas ke negara-negara di kawasan kecuali mereka berdiri melawan entitas Israel.
Militer pendudukan Israel sebelumnya mengumumkan bahwa mereka mendeteksi peluncuran rudal dari Yaman pada Selasa malam, yang memicu sirene peringatan di al-Quds (Yerusalem), kawasan pusat, Lachish, dan Shefela, menurut laporan media Israel. Media Israel kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat khusus “Zion Wing” milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah peluncuran rudal dari Yaman. Insiden ini terjadi setelah Israel membombardir pelabuhan Hodeidah, Yaman. Juru bicara YAF, Brigjen Yahya Saree, menyatakan bahwa pertahanan udara mereka berhasil menghadang dan melawan pesawat tempur Israel yang menyerang negara tersebut. Israel melancarkan 12 serangan udara ke Pelabuhan Hodeidah di Yaman barat, sebuah fasilitas sipil yang berulang kali menjadi sasaran serangan. Menurut koresponden Al Mayadeen, pelabuhan Hodeidah yang dibom pesawat pendudukan Israel dikelola dan digunakan oleh tim-tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Serangan ini terjadi di tengah keberlanjutan operasi Angkatan Bersenjata Yaman, yang telah melancarkan serangan terhadap berbagai target, termasuk Bandara Ben Gurion, serta memberlakukan blokade maritim terhadap kapal menuju pelabuhan Israel. Dukungan ini akan berlanjut hingga agresi dihentikan dan blokade Gaza dicabut. Pada 13 September, YAF mengumumkan serangan rudal terhadap target sensitif Israel. Dalam pernyataan Brigjen Yahya Saree, operasi itu menargetkan posisi di wilayah pendudukan Yafa (Tel Aviv Metropolitan Area) dengan rudal hipersonik Palestine-2 berkepala ganda. Selain itu, pada Kamis lalu, YAF mengumumkan dua operasi besar yang menargetkan situs militer Israel di wilayah Palestina yang diduduki, menggunakan rudal balistik hipersonik dan tiga drone. Dalam pernyataan resminya, Saree merinci bahwa target militer Israel di wilayah pendudukan al-Naqab (Negev) diserang dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2. Ia menambahkan, operasi militer lainnya dilaksanakan menggunakan tiga drone, dua di antaranya menghantam Bandara Ramon di Umm al-Rashrash (Eilat), sedangkan drone ketiga menargetkan instalasi militer Israel di wilayah al-Naqab.
Sumber berita: Al Mayadeen
Sumber gambar: Press TV