Skip to main content

Angkatan Bersenjata Yaman pada Sabtu, 13 September 2025, mengumumkan telah melancarkan serangan rudal baru terhadap apa yang mereka sebut sebagai target sensitif Israel. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas genosida yang masih berlangsung di Gaza serta serangan udara Israel ke wilayah Yaman. Dalam pernyataan resminya, juru bicara militer Brigadir Jenderal Yahya Saree menjelaskan bahwa operasi itu menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine 2 yang dilengkapi dengan beberapa hulu ledak. Rudal tersebut dilaporkan menghantam posisi di kawasan Yafa, bagian dari wilayah metropolitan Tel Aviv di Palestina pendudukan. Saree menegaskan serangan itu “mencapai tujuannya,” membuat warga pemukim di sekitar lokasi berlarian ke tempat perlindungan. Hingga kini, otoritas Israel belum memberikan konfirmasi. Militer Yaman menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas “genosida dan kelaparan” yang dialami warga Gaza, sekaligus balasan atas serangan udara Israel di Yaman. Mereka berjanji akan terus melancarkan operasi hingga agresi berakhir, seraya menegaskan komitmen untuk berdiri bersama rakyat Palestina. Pernyataan itu juga memuji “keteguhan rakyat Yaman” yang tetap mendukung upaya membantu Gaza meskipun dibombardir Israel, dan menegaskan bahwa agresi berkelanjutan tidak akan melemahkan semangat perlawanan.

Dua hari sebelumnya, pada Kamis, 11 September 2025, Angkatan Bersenjata Yaman juga mengumumkan dua operasi besar yang menyasar target militer Israel. Saree menyebut sebuah sasaran militer di wilayah al-Naqab (Negev) dihantam rudal balistik hipersonik Palestine 2. Selain itu, tiga drone digunakan dalam operasi lain: dua menyerang Bandara Ramon di Umm al-Rashrash (Eilat), sementara satu lainnya menghantam target militer di al-Naqab. Saree mengklaim kedua operasi tersebut berhasil dan memaksa ribuan pemukim Israel berlindung. Media Israel pada hari yang sama melaporkan sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat sebuah drone yang masuk dari arah Yaman. Laporan juga menyebut terjadi ledakan di Eilat, dengan sirene peringatan sempat berbunyi akibat dugaan penyusupan UAV.

Sebelumnya lagi, pada Selasa, 9 September 2025, Saree dalam pernyataan televisi mengumumkan keberhasilan operasi rudal hipersonik Palestine 2 yang menargetkan “situs sensitif di sekitar al-Quds yang diduduki.” Ia menegaskan serangan itu berhasil, membuat ribuan pemukim Israel berlarian ke tempat perlindungan, dan menyebut operasi tersebut sebagai balasan atas “kejahatan genosida dan taktik kelaparan” Israel di Gaza. Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan akan melanjutkan serangan terhadap berbagai aset Israel, mulai dari Bandara Ben Gurion hingga kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, hingga agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.

Sumber berita: Al Mayadeen

Sumber gambar: Tesaa World