Pemerintah Venezuela menyatakan kesiapan penuh untuk memberikan dukungan kepada Kolombia dalam menghadapi tekanan yang disebutnya “semakin meningkat” dari Amerika Serikat, yang dituding berupaya “menghina dan melemahkan” Kolombia dengan dalih memerangi perdagangan narkotika.
Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi nasional, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino López menegaskan bahwa Kolombia tidak sendirian dalam menghadapi tekanan tersebut.
“Kolombia harus tahu bahwa mereka memiliki dukungan dari Angkatan Bersenjata Bolivarian. Rakyat Kolombia harus tahu bahwa mereka memiliki dukungan moral dan material dari kami, di samping kehadiran pasukan kami yang siaga di perbatasan untuk menghadapi setiap ancaman yang dapat mengganggu keamanan kedua negara,” ujarnya.
Padrino López menambahkan bahwa Amerika Serikat “telah menghina bukan hanya Presiden Kolombia, yang mereka sebut sebagai pengedar narkoba, tetapi juga seluruh rakyat dan angkatan bersenjatanya.” Ia menilai bahwa setiap negara atau pemimpin yang menolak tunduk pada hegemoni imperialis Amerika kerap dijadikan sasaran tuduhan palsu.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan “strategi absurd dan melecehkan” yang merendahkan kecerdasan bangsa-bangsa Amerika Latin dan Karibia.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan itu menjelaskan bahwa misi utama pasukan Venezuela di wilayah perbatasan adalah untuk “mengendalikan kelompok bersenjata yang menimbulkan kekerasan, mengusir mereka dari wilayah Venezuela, dan menetralkan mereka bila perlu, dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia.”
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Kolombia dan Amerika Serikat. Sebelumnya, Presiden Kolombia Gustavo Petro menuduh Presiden AS Donald Trump mencoba “menginvasi Venezuela” dengan dalih pemberantasan narkotika, padahal tujuan sebenarnya, menurut Petro, adalah untuk menguasai sumber daya minyak Venezuela.
Petro juga mengecam penggunaan kekuatan militer secara berlebihan oleh Amerika Serikat, menyinggung serangan udara AS pada 16 September yang menargetkan kapal Venezuela dan menewaskan 27 orang. Ia menyebut serangan terhadap kapal nelayan di perairan Kolombia sebagai “pembunuhan” dan “pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Kolombia.”
Sebagai tanggapan, Trump mengumumkan penghentian seluruh bantuan AS kepada Kolombia dan menuntut agar Petro segera menghentikan produksi narkotika, dengan ancaman bahwa “Amerika Serikat akan mengambil alih tugas itu sendiri” jika pemerintah Kolombia gagal.
Menanggapi hal itu, Petro membantah tuduhan keterlibatan dalam perdagangan narkotika dan memerintahkan penarikan duta besar Kolombia untuk Washington guna konsultasi lebih lanjut.
Sumber berita: Al-Alam
Sumber gambar: Correo del Orinoco