Skip to main content

Hizam al-Assad, seorang pejabat tinggi dari biro politik gerakan Perlawanan Ansarullah memperingatkan bahwa jika “Israel” melanggar perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, pihaknya akan menghadapi respons yang lebih keras dan tegas dari Angkatan Bersenjata Yaman.

Beliau menyampaikan pernyataan itu dalam wawancara dengan Sputnik News pada Minggu 12 Oktober 2025, menyusul pengumuman gencatan senjata antara “Israel” dan gerakan Perlawanan Hamas.

“Apabila ‘Israel’ kembali melanjutkan agresinya dan pengepungan terhadap rakyat Gaza, kami akan melanjutkan operasi militer dengan intensitas dan cakupan yang lebih luas, guna menekan dan memaksanya menghentikan kejahatan serta agresinya,” ujar al-Assad.

Pejabat senior Ansarullah itu menegaskan bahwa pasukan Yaman akan menghentikan serangan terhadap target-target “Israel” di dalam wilayah pendudukan maupun terhadap kapal-kapal yang terhubung dengan “Israel” di Laut Merah, selama rezim pendudukan mematuhi perjanjian gencatan Gaza.

Namun, ia memperingatkan bahwa setiap bentuk pelanggaran, baik blokade maupun serangan baru ke Gaza, akan memicu respons yang diperbarui dan lebih dahsyat.

Sejak awal perang genosida yang dimulai Oktober 2023, pasukan Yaman telah melancarkan blokade maritim strategis untuk menghalangi pengiriman sumber daya militer ke “Israel”, sekaligus menyerukan komunitas internasional agar menanggapi krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

Bersamaan dengan itu, mereka juga melancarkan serangkaian serangan rudal dan drone terhadap sasaran penting di wilayah yang diduduki “Israel”, sebagai bentuk dukungan langsung terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Pada Jumat dini hari 10 Oktober 2025, kantor Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet rezim telah menyetujui perjanjian untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Kesepakatan gencatan yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump itu diharapkan menghentikan agresi “Israel”, sementara para mediator berupaya memastikan kedua pihak mematuhi tahap pertama perjanjian tersebut.

Jumlah bantuan kemanusiaan juga dilaporkan akan meningkat secara signifikan, dengan sekitar 600 truk bantuan dijadwalkan memasuki Gaza setiap hari.

Apabila tahap pertama dari rencana 20 butir Trump ini terlaksana, pembicaraan akan dilanjutkan untuk membahas rincian tahap-tahap berikutnya.

Sejak agresi genosida dilancarkan pada 7 Oktober 2023, setidaknya 67.806 warga Palestina gugur dan 170.066 lainnya terluka, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Sumber berita: Press TV

Sumber gambar: ABNA