Prancis, Jerman, dan Inggris mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali perundingan dengan Iran dan Amerika Serikat terkait program nuklir Teheran, dengan dalih mencapai kesepakatan “komprehensif dan permanen”.
Dalam pernyataan bersama, ketiga negara Eropa itu menegaskan bahwa pengaktifan mekanisme pemicu terhadap Iran merupakan langkah yang “dibenarkan”, meskipun secara luas dipandang sebagai bentuk tekanan politik baru terhadap Republik Islam. Teheran sendiri menolak kembali ke meja perundingan pada tahap ini, menegaskan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan atau diktat Barat.
Sementara itu, para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman turut menyambut kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berjanji akan melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan segera setelah perjanjian tersebut diterapkan. Namun, sikap ini tetap sarat kontradiksi, mengingat tiga negara tersebut masih terus mendukung kebijakan agresif “Israel” dan menolak langkah-langkah konkret untuk menghentikan pelanggaran terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataannya, para pemimpin Eropa juga mendorong agar Dewan Keamanan PBB memberikan dukungan penuh terhadap rencana Gaza serta memantau penerapannya di lapangan. Mereka menyebut kesiapan untuk “mendukung tahap-tahap selanjutnya” dari kesepakatan tersebut, yang disebut-sebut akan membantu menjaga stabilitas kemanusiaan dan keamanan di Jalur Gaza.
Sumber berita: Al-Alam
Sumber gambar: Al Jazeera