Skip to main content

Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mahdi Al-Mashat, dalam pidatonya pada Selasa, 7 Oktober, bertepatan dengan peringatan dua tahun Operasi Badai Al-Aqsa, menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan respons yang sah atas puluhan tahun penindasan, kejahatan, dan pembunuhan yang dilakukan musuh Zionis terhadap rakyat Palestina.

Menurut laporan ISNA, Al-Mashat menyatakan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa menandai perubahan strategis dalam lanskap perjuangan Palestina dan menjadi titik balik dalam konflik melawan musuh Zionis.

Ia menambahkan, “Pada 7 Oktober, rakyat Palestina kembali menegakkan martabat mereka, dan melalui keberanian mereka, mereka menghancurkan mitos tentang apa yang disebut ‘tentara yang tak terkalahkan’ serta memperlihatkan kelemahan intelijennya.”

Al-Mashat menegaskan bahwa menghadapi musuh Zionis bukanlah pilihan, melainkan satu-satunya jalan untuk merebut kembali hak-hak rakyat Palestina.

Ia menambahkan, selama dua tahun terakhir, perlawanan Palestina telah menciptakan legenda baru tentang kesabaran dan keteguhan yang merekam kisah-kisah kepahlawanan terbesar dalam sejarah modern.

Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman itu menegaskan kembali posisi prinsipil Yaman dalam mendukung rakyat Palestina “hingga agresi berhenti, blokade dicabut, dan seluruh hak mereka sepenuhnya terwujud.”

Al-Mashat juga menyampaikan penghormatannya kepada rakyat Palestina yang setiap hari menunjukkan keajaiban keteguhan di tengah mesin pembunuhan yang kejam dan metode kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia menegaskan bahwa dukungan tanpa batas dari Amerika Serikat di semua tingkatan merupakan bentuk keterlibatan penuh dalam kejahatan genosida musuh.

Lebih lanjut, Al-Mashat menyoroti bahwa rencana Zionis bertujuan menghapus identitas Arab dan Islam di kawasan, serta terus melakukan agresi terang-terangan terhadap Lebanon dan Suriah.

Sumber berita: ISNA

Sumber gambar: Islamic Republic News Agency