Skip to main content

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan Israel agar tidak melakukan kesalahan baru, menegaskan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan dibalas lebih keras dibandingkan dengan Operasi True Promise sebelumnya. IRGC menekankan bahwa operasi tersebut bukan hanya hukuman, tetapi juga pesan tegas bahwa era ancaman murahan telah berakhir dan bahwa setiap agresi akan berujung pada penyesalan bagi musuh. Peringatan ini muncul bersamaan dengan sikap tegas Teheran yang menolak memberikan konsesi terhadap pihak Eropa, yang menurut Iran telah menutup pintu diplomasi.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Larijani, menyatakan bahwa Eropa keliru jika mengira bisa menekan Iran melalui upaya ekonomi untuk menciptakan krisis sosial. Menurutnya, penolakan mereka terhadap setiap solusi yang adil menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya adalah melemahkan Iran. Ia menilai bahwa permintaan Barat untuk mengurangi jangkauan rudal pada dasarnya merupakan upaya melucuti Iran, sementara strategi mereka adalah merekayasa ulang keseimbangan kekuatan regional demi menyingkirkan poros perlawanan dan menjadikan Israel sebagai kekuatan dominan.

Presiden Masoud Pezeshkian, dalam kesempatan berbeda, menegaskan bahwa pemerintah Iran akan segera mengumumkan rencana ekonomi untuk menghadapi fase pasca-sanksi PBB. Ia menekankan bahwa kekuatan utama Iran bukan hanya pada persenjataan, melainkan pada modal manusia. “Mereka mengancam kita dengan mekanisme pemicu, tetapi kita berinvestasi pada modal manusia. Mengapa Israel membunuh para ilmuwan kita? Karena mereka adalah modal kita, dan Israel takut kepada mereka,” ujarnya.

Di bidang diplomasi, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengadakan pertemuan dengan para duta besar Iran di Jerman, Prancis, dan Inggris setelah memanggil mereka kembali ke Teheran. Pertemuan ini ditujukan untuk merumuskan langkah-langkah menghadapi tekanan Barat yang dinilai tidak sah dan sepihak. Namun, negara-negara Barat justru menunjukkan sikap yang semakin keras. Para menteri luar negeri G7 menyambut kembali diberlakukannya sanksi PBB terhadap Iran dan menyerukan agar Teheran segera membuka perundingan langsung dengan Washington, menunjukkan komitmen nyata pada kewajiban nuklirnya, bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional tanpa penundaan, melanjutkan inspeksi, serta memberikan penjelasan terkait stok uranium.

Sumber berita: Al-Alam

Sumber gambar: Newsweek