Skip to main content

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dalam pesannya memperingati Pekan Pertahanan Suci—peringatan perang delapan tahun Irak-Iran (1980–1988)—dan Flower Hosting Festival, menegaskan bahwa kesyahidan adalah bentuk jihad itu sendiri. Menurut beliau, sebuah bangsa bisa bangkit dan tetap hidup karena perjuangan dan pengorbanan para syuhada.

Pesan tersebut dibacakan dalam rangkaian acara tahunan berupa tabur bunga, penyemprotan wewangian, dan pembersihan makam para syuhada di seluruh Iran. Di Teheran, pesan ini disampaikan oleh Hujjatul Islam Mousavi Moghaddam, perwakilan Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di Yayasan Syuhada dan Veteran, pada upacara di Pemakaman Behesht-e Zahra.

Dalam pesannya, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menekankan bahwa Pekan Pertahanan Suci tahun ini memiliki dimensi baru karena bertepatan dengan gugurnya sejumlah tokoh penting perlawanan Islam serta para pemuda pemberani di berbagai wilayah perlawanan.

“Kesyahidan adalah jihad itu sendiri, baik dalam perang delapan tahun mempertahankan tanah air, dalam pertempuran heroik dua belas hari, maupun di Lebanon, Gaza, dan Palestina. Bangsa-bangsa tumbuh dengan perjuangan ini dan bersinar dengan pengorbanan ini,” ujar Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Beliau juga mengingatkan pentingnya keyakinan pada janji Allah, bahwa kebenaran akan menang dan kebatilan akan hancur. Karena itu, kata Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, setiap generasi wajib melanjutkan perjuangan ini dengan menunaikan tugas membela agama Allah dan menolak ketidakadilan.

Sumber berita: Al-Alam

Sumber gambar: DW