Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran dalam pernyataan resminya mengumumkan penghentian kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap apa yang disebut sebagai tindakan gegabah tiga negara Eropa terkait program nuklir Iran, meskipun Kementerian Luar Negeri Iran telah menunjukkan kerja sama dengan badan tersebut dan mengajukan rencana untuk menyelesaikan isu-isu yang masih tertunda.
Rapat Dewan yang dipimpin Presiden Masoud Pezeshkian itu juga membahas perkembangan kawasan serta petualangan rezim Zionis, di samping menukar pandangan mengenai dinamika internasional, termasuk operasi militer dan sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran. Pertemuan tersebut menegaskan bahwa kebijakan Republik Islam Iran dalam kondisi saat ini akan berfokus pada peningkatan kerja sama untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Tiga langkah terbaru dari negara-negara Eropa, yang dianggap gegabah, diputuskan sebagai dasar penghentian efektif kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional.
Kementerian Luar Negeri Iran ditugaskan untuk melanjutkan konsultasi sesuai keputusan Dewan Tertinggi Keamanan Nasional demi menjamin perlindungan kepentingan nasional negara. Pernyataan itu juga memuji langkah peradilan Iran yang membebaskan sejumlah tahanan, dengan menilai inisiatif tersebut sebagai upaya memperkuat solidaritas nasional sekaligus mencerminkan kebijaksanaan lembaga peradilan dalam mendorong persatuan bangsa.
Sumber berita: Islamic Republic News Agency
Sumber gambar: Al Jazeera