Skip to main content

Presiden Irlandia Michael Higgins pada Selasa, 16 September 2025, menyerukan agar Israel beserta negara-negara yang memasok senjata kepadanya dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, setelah sebuah laporan PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Jalur Gaza.

“Saya pikir ini adalah dokumen yang sangat penting, terlebih karena ketua tim penyusunnya juga pernah memimpin kelompok kerja mengenai Rwanda, dan laporan ini dengan jelas menunjukkan bahwa empat tindakan kunci dalam Konvensi Genosida 1948 telah terpenuhi,” ujar Higgins kepada wartawan usai publikasi laporan tersebut.

Ia menambahkan bahwa laporan tersebut bahkan menunjukkan adanya penghasutan untuk melakukan genosida, sekaligus menyebut nama-nama pejabat tinggi Israel yang menggunakan bahasa mendorong pelaksanaan kejahatan itu. Higgins menekankan, “Saya sudah sering berbicara mengenai hal ini, dan hari ini saya mengikuti acara perayaan produksi pangan dalam segala bentuknya. Namun, ketika kita memikirkan semua korban yang terbunuh kemarin dan hari ini, setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.”

Presiden Irlandia itu juga mengecam sikap Uni Eropa, dengan mengatakan, “Saya percaya Uni Eropa akan sangat kesulitan menjalin sebuah persatuan sejati selama beberapa anggotanya yang berpengaruh tetap diam menyaksikan anak-anak kurus kering dalam tragedi kemanusiaan yang merupakan kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan.”

Higgins juga menyoroti laporan PBB yang menegaskan bahwa 90 persen perumahan di Gaza telah hancur, begitu pula lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pusat kesuburan. “Dengan kata lain, mereka menyerang kelahiran itu sendiri,” ujarnya.

Ia pun menyerukan masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar segera menghentikan pembantaian dan mengakhiri pembantaian warga sipil di Gaza.

Sumber berita: Russia Today

Sumber gambar: Al-Manar