Skip to main content

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa dalam situasi saat ini, negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi, memikul tanggung jawab besar. Ia menambahkan, “Jika negara-negara Islam bersatu, entitas Zionis tidak akan berani menyerang atau mengagresi negara Muslim mana pun. Arab Saudi mampu memainkan peran penting dalam proses penyatuan dunia Islam.” Tasnim International News Agency melaporkan bahwa Pezeshkian bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Senin malam, 16 September 2025, di sela-sela KTT darurat negara-negara Islam dan Liga Arab di Doha, Qatar. Pezeshkian menyampaikan kepuasannya atas hubungan yang semakin berkembang antara kedua negara, seraya menekankan bahwa pendalaman dan penguatan kerja sama antara Iran dan Arab Saudi tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga umat Muslim dan negara-negara di kawasan. Ia menambahkan, Republik Islam Iran siap memperluas kerja sama bilateral, regional, maupun internasional dengan Arab Saudi.

Sementara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyatakan kegembiraannya atas pertemuan tersebut dan menyampaikan kepuasannya terhadap meningkatnya hubungan antara negara-negara Islam besar seperti Iran, Arab Saudi, dan Turki. Ia menekankan bahwa negara-negara Islam harus memperkuat kemampuan mereka dalam jangka panjang agar lebih efektif membela kemerdekaan dan martabat sendiri, serta martabat dunia Islam pada umumnya, sekaligus mencegah kesewenang-wenangan dan arogansi entitas Zionis. MBS juga menekankan bahwa dalam jangka pendek, negara-negara Islam dituntut untuk bekerja sama dalam menghadapi situasi di Palestina dan Gaza, dengan menegaskan: “Wilayah kita sedang mengalami kondisi luar biasa, dan memperkuat kerja sama serta persatuan di antara kita, kalian, dan negara-negara Islam lainnya bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak.”

Sumber berita: Tasnim International News Agency

Sumber gambar: The Tehran Times